13 Oktober 2025

Mewartakan dengan Jiwa

Mewartakan dengan Jiwa

Ancaman La Niña: BMKG Prediksi Peningkatan Curah Hujan Akhir 2025

Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi kemunculan fenomena La Niña pada akhir tahun 2025. Prediksi El Niño-Southern Oscillation (ENSO) menunjukkan kecenderungan ENSO Netral sepanjang sisa tahun 2025, namun berpotensi berubah menjadi La Niña menjelang akhir tahun. Masyarakat dan pemerintah daerah diminta untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi dampak fenomena iklim global ini.

Apa Itu La Niña?

La Niña adalah fenomena anomali iklim global yang diakibatkan oleh suhu permukaan laut di Samudra Pasifik yang mendingin, lebih dingin dibandingkan biasanya. Berbeda dengan El Niño yang membawa kekeringan, La Niña justru menyebabkan peningkatan curah hujan yang signifikan di wilayah Indonesia.

Fenomena ini terjadi secara siklis dan tidak dapat diprediksi dengan pasti kapan akan datang atau berakhir. Namun, dampaknya terhadap cuaca dan iklim Indonesia sangat nyata dan memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak.

Prediksi Kemunculan La Niña

Menurut BMKG dan berbagai model iklim global, La Niña lemah diperkirakan muncul pada akhir tahun 2025 dan berpotensi memperkuat musim hujan. Guswanto, perwakilan BMKG, menjelaskan bahwa meskipun intensitasnya diprediksi lemah, dampaknya tetap perlu diwaspadai karena dapat mempengaruhi berbagai sektor kehidupan masyarakat.

Puncak Musim Hujan 2025/2026

BMKG memprediksi puncak musim hujan 2025/2026 akan banyak terjadi pada November hingga Desember 2025 di Indonesia bagian barat, dan Januari hingga Februari 2026 di Indonesia bagian selatan dan timur. Puncak musim hujan ini diprediksi terjadi lebih awal dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, sehingga persiapan harus dilakukan sedini mungkin.

Dampak La Niña bagi Indonesia

Kemunculan La Niña membawa konsekuensi serius bagi Indonesia, terutama terkait dengan bencana hidrometeorologi. Berikut adalah berbagai dampak yang perlu diwaspadai:

1. Peningkatan Curah Hujan Ekstrem

La Niña dapat memperkuat musim hujan di Indonesia yang berdampak pada berbagai sektor di masyarakat. Curah hujan yang tinggi dan intensitas yang meningkat dapat menyebabkan berbagai masalah, mulai dari genangan air hingga bencana yang lebih serius.

2. Bencana Hidrometeorologi

Dengan adanya peningkatan curah hujan saat La Niña, kemungkinan bencana yang dapat terjadi adalah banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, bahkan badai tropis.

Dampak yang dapat ditimbulkan dari kondisi cuaca ekstrem meliputi banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin. Bencana-bencana ini tidak hanya mengancam keselamatan jiwa, tetapi juga menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan.

3. Ancaman bagi Sektor Pertanian

Sektor pertanian menjadi salah satu yang paling terpengaruh oleh La Niña. Curah hujan berlebih dapat menyebabkan:

  • Gagal panen akibat lahan terendam air
  • Serangan hama dan penyakit tanaman yang meningkat karena kelembapan tinggi
  • Kerusakan infrastruktur pertanian seperti irigasi dan jalan akses
  • Penurunan kualitas hasil panen

Petani perlu mengantisipasi kondisi ini dengan memilih varietas tanaman yang tahan terhadap genangan air dan meningkatkan sistem drainase di lahan pertanian.

4. Gangguan Infrastruktur dan Transportasi

Hujan deras dan berkepanjangan dapat menyebabkan:

  • Kerusakan jalan dan jembatan
  • Gangguan transportasi darat, laut, dan udara
  • Banjir yang melumpuhkan aktivitas ekonomi
  • Kerusakan infrastruktur vital seperti listrik dan telekomunikasi

5. Dampak Kesehatan Masyarakat

Kondisi basah dan lembap akibat La Niña dapat meningkatkan:

  • Penyebaran penyakit berbasis air seperti diare dan leptospirosis
  • Peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD)
  • Penyakit kulit akibat kelembapan tinggi
  • Gangguan pernapasan akibat kelembapan dan jamur

Langkah Antisipasi dan Mitigasi

Menghadapi ancaman La Niña, berbagai pihak perlu mengambil langkah-langkah antisipasi untuk meminimalkan dampak negatif:

Untuk Pemerintah dan Instansi Terkait

  1. Kesiapsiagaan Bencana BNPB meminta BPBD untuk siap siaga menghadapi potensi bahaya hidrometeorologi basah. Koordinasi antara pusat dan daerah harus diperkuat untuk memastikan respon cepat saat bencana terjadi.
  1. Pengelolaan Sumber Daya Air Pembuatan waduk, embung, dan sistem drainase yang efisien sangat penting untuk menampung air hujan berlebih dan mencegah banjir. Pemeliharaan saluran air dan sungai juga harus dilakukan secara rutin.
  1. Sistem Peringatan Dini Perlu ada ronda malam untuk antisipasi banjir dan longsor sehingga dapat cepat diketahui. Instalasi alat alarm bencana longsor di wilayah rawan juga sangat diperlukan.
  1. Penyiapan Jalur Evakuasi Setiap ada curah hujan lebat, penduduk sudah harus melakukan evakuasi ke tempat yang aman yang sudah disediakan oleh pemerintah setempat.

Untuk Masyarakat

  1. Meningkatkan Kewaspadaan Masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana seperti bantaran sungai, lereng bukit, dan dataran rendah harus selalu waspada terhadap perubahan cuaca dan kondisi lingkungan sekitar.
  1. Membersihkan Saluran Air Pastikan saluran air di sekitar rumah tidak tersumbat sampah atau sedimen. Saluran yang lancar dapat mengurangi risiko genangan dan banjir.
  1. Menyiapkan Tas Siaga Bencana Siapkan tas berisi dokumen penting, obat-obatan, makanan darurat, pakaian, dan perlengkapan dasar yang dapat dibawa dengan cepat saat evakuasi.
  1. Memahami Jalur Evakuasi Kenali jalur evakuasi dan lokasi pengungsian terdekat. Pastikan seluruh anggota keluarga mengetahui prosedur evakuasi yang harus dilakukan.
  1. Mengikuti Informasi Cuaca Selalu pantau informasi cuaca dari BMKG melalui berbagai platform media sosial, aplikasi, dan website resmi. Waspadai peringatan cuaca ekstrem yang dikeluarkan.

Untuk Sektor Pertanian

  1. Pemilihan Varietas Tanaman Gunakan varietas tanaman yang tahan terhadap genangan air dan penyakit yang berkembang di musim hujan.
  1. Perbaikan Sistem Drainase Tingkatkan sistem drainase di lahan pertanian agar air tidak menggenang dan merusak tanaman.
  1. Diversifikasi Tanaman Jangan mengandalkan satu jenis tanaman saja. Diversifikasi dapat mengurangi risiko gagal panen total.
  1. Asuransi Pertanian Manfaatkan program asuransi pertanian yang disediakan pemerintah untuk mengurangi kerugian finansial akibat gagal panen.

Pentingnya Edukasi dan Kesadaran

Mengingat tingginya frekuensi bencana yang berulang setiap tahun, penting untuk meningkatkan kesadaran melalui edukasi dan pengelolaan risiko bencana. Langkah ini sangat krusial agar dampak negatif, seperti kerugian material dan hilangnya nyawa, dapat diminimalisir.

Pemerintah, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat perlu berkolaborasi dalam menyebarkan informasi dan pengetahuan tentang:

  • Bahaya dan dampak La Niña
  • Cara mengidentifikasi tanda-tanda bencana
  • Prosedur evakuasi yang benar
  • Pertolongan pertama saat bencana
  • Pemulihan pasca-bencana

Peran Teknologi dalam Mitigasi

Kemajuan teknologi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi La Niña:

  1. Sistem Monitoring Cuaca Real-time Teknologi satelit dan radar cuaca memungkinkan pemantauan kondisi atmosfer secara akurat dan pengiriman peringatan dini yang lebih cepat.
  2. Aplikasi Peringatan Bencana Masyarakat dapat mengunduh aplikasi seperti Info BMKG dan aplikasi mitigasi bencana lainnya untuk mendapatkan notifikasi langsung tentang kondisi cuaca ekstrem.
  3. Sensor Banjir dan Longsor Instalasi sensor otomatis di daerah rawan dapat memberikan peringatan dini sebelum bencana terjadi, memberikan waktu berharga untuk evakuasi.
  4. Media Sosial untuk Diseminasi Informasi Pemanfaatan media sosial dapat mempercepat penyebaran informasi penting dan memfasilitasi koordinasi saat tanggap darurat.

Kolaborasi Semua Pihak

Menghadapi ancaman La Niña memerlukan kerja sama dan koordinasi yang solid antara:

  • Pemerintah pusat dan daerah
  • Lembaga penelitian dan akademisi
  • Organisasi kemanusiaan dan relawan
  • Sektor swasta
  • Masyarakat umum

Hanya dengan kolaborasi yang kuat, dampak negatif La Niña dapat diminimalkan dan korban jiwa serta kerugian material dapat dicegah.


Untuk informasi cuaca terkini dan peringatan dini, masyarakat dapat mengakses:

  • Website resmi BMKG: www.bmkg.go.id
  • Aplikasi Info BMKG di Android dan iOS
  • Twitter/X: @InfoBMKG
  • Instagram: @infobmkg
  • Facebook: Info BMKG

Dalam keadaan darurat, hubungi:

  • Call Center BNPB: 117
  • BPBD setempat
  • Posko Kecamatan/Kelurahan terdekat

Bagikan Warta Ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *