WARTAJIWA.COM – Spotify secara resmi meluncurkan Wrapped 2025 pada 3 Desember, menghadirkan pengalaman tahunan yang dinanti jutaan pengguna di seluruh dunia. Tahun ini, platform streaming musik terbesar tersebut menghadirkan perubahan signifikan dengan desain retro yang terinspirasi budaya mixtape era 90-an, sekaligus memperkenalkan hampir belasan fitur baru yang lebih interaktif dan personal.
Wrapped 2025 mencatat rekor sebagai peluncuran terbesar dalam sejarah fitur ini, dengan lebih dari 200 juta pengguna aktif yang mengaksesnya dalam 24 jam pertama—meningkat 19 persen dibanding tahun lalu. Angka tersebut menunjukkan antusiasme tinggi pengguna terhadap rangkuman musik tahunan mereka.
Fitur Baru Wrapped 2025 Paling Mencuri Perhatian
Berbeda dari tahun sebelumnya yang mendapat kritik karena terlalu bergantung pada kecerdasan buatan, Wrapped 2025 justru mengambil pendekatan lebih “manusiawi”. Jeremy Wirth, kepala kreatif global Spotify, menegaskan bahwa desain dan insight tahun ini sepenuhnya dibuat oleh tim manusia untuk menjaga sentuhan personal dalam pengalaman musik.
Namun, Spotify tetap memanfaatkan AI secara terbatas melalui fitur “Listening Archive”—sebuah inovasi yang memberikan snapshot personal dari hari-hari mendengarkan paling berkesan sepanjang tahun. Fitur ini menggunakan AI untuk menganalisis hingga lima momen spesifik, seperti hari penemuan artis baru atau hari paling nostalgia.
Fitur baru lainnya yang menarik perhatian adalah “Listening Age” yang membandingkan selera musik pengguna dengan kelompok usia mereka berdasarkan tahun rilis lagu favorit. Ada pula “Fan Leaderboard” yang menunjukkan peringkat pengguna di antara penggemar artis tertentu secara global, serta “Top Albums” yang pertama kali menampilkan album favorit pengguna.
“Wrapped Party” menjadi fitur interaktif baru yang memungkinkan hingga 10 pengguna menikmati rangkuman musik bersama teman dalam format kompetisi langsung, menambah dimensi sosial pada pengalaman Wrapped.
Data Global dan Tren Musik 2025: Bad Bunny Geser Taylor Swift
Bad Bunny keluar sebagai artis paling banyak didengarkan secara global dengan 19,8 miliar streaming, menggeser posisi Taylor Swift yang menduduki peringkat kedua. Sementara untuk lagu, “Die With A Smile” karya Lady Gaga dan Bruno Mars meraih posisi teratas, diikuti “Birds of a Feather” milik Billie Eilish.
Di kategori podcast, “The Joe Rogan Experience” kembali mempertahankan posisi puncak, sedangkan audiobook “Fourth Wing” karya Rebecca Yarros menjadi yang paling banyak didengarkan tahun ini.
Pembelajaran dari Kritik Tahun Lalu: Kembali ke Sentuhan Manusiawi 90-an
Peluncuran Wrapped 2024 sempat menuai kritik karena desain yang dianggap terlalu futuristik dan kehilangan sentuhan personal. Lauren Solomon, direktur senior brand dan marketing global Spotify, mengakui feedback tersebut menjadi pembelajaran penting.
“Kami sadar akan kritik soal AI tahun lalu dan mengambil arah berlawanan tahun ini,” ujar Solomon. Hasilnya, Wrapped 2025 menghadirkan estetika analog dengan visual yang mengingatkan pada era fisik musik—dari mixtape hingga CD yang dibakar sendiri.
Untuk mengakses Wrapped 2025, pengguna cukup memperbarui aplikasi Spotify di perangkat iOS atau Android, kemudian mencari banner Wrapped di halaman utama atau mengetik “2025 Wrapped” di kolom pencarian. Fitur ini tersedia gratis untuk pengguna Free maupun Premium di hampir semua negara tempat Spotify beroperasi.
Data Wrapped mencakup aktivitas mendengarkan dari Januari hingga pertengahan November 2025, memastikan rangkuman yang komprehensif sepanjang tahun.
Catatan Redaksi:
Spotify Wrapped telah menjadi fenomena budaya digital tahunan sejak diluncurkan secara resmi pada 2016. Fitur ini tidak hanya memberikan nilai personal bagi pengguna, tetapi juga menjadi kampanye pemasaran organik terbesar Spotify melalui berbagi di media sosial. Tahun 2025 menandai evolusi penting Wrapped dengan keseimbangan antara teknologi AI dan sentuhan manusiawi, menjawab kritik tahun sebelumnya sambil tetap menghadirkan inovasi yang menarik. Pengalaman ini merefleksikan bagaimana platform digital dapat menciptakan momen personal yang bermakna di tengah era dominasi teknologi.
Penulis: Setiawan Ade
Editor: Vincencius Vino







